Sabtu , 1 April 2023
Home / Bengkulu Raya / Kaur / Musim Tanam Tiba, Pupuk Subsidi Tak Ada

Musim Tanam Tiba, Pupuk Subsidi Tak Ada

Lahan sawah tadah hujan yang digunakan untuk menanam jagung, dan telah panen. Selanjutnya akan berganti kembali menjadi lahan tanam padi.foto:dok rb

 

KAUR, rakyatbengkulu.com – Petan di Kabupaten Kaur tengah memasuki musim tanam. Masalah lama, kembali datang. Apa? Petani masih susah mendapatkan pupuk subsidi, guna meningkatkan hasil produksi pertanian.

Khodir (47), salah satu petani sawah tadah hujan di Kecamatan Kaur Selatan mengatakan, awal tahun lalu sawah tadah hujan ini kering dan dimanfaatkan untuk menanam jagung.

BACA JUGA: Di Tingkat Petani, Cabai Merah sudah Rp 60 Ribu per Kg

Harapannya, agar dalam satu tahun lahan ini bisa menghasilkan dua kali. Namun lanjutnya, terkadang prediksi tidak sesuai dengan hasil. Selain faktor cuaca, hama dan penyakit,  pupuk juga menjadi penentu.

Tahun ini misalnya,   menanam jagung kurang lebih di atas lahan 40 x 50 meter, ia terpaksa memberi pupuk organik saja. Adapun pupuk pabrikan hanya satu kali pemberian. Hasilnya, sangat berpengaruh pada pendapatan panen.

“Biasanya kalau saya pakai pupuknya banyak bisa setengah kwintal lebih jagung kering yang bisa saya dapatkan. Namun saat ini kurang lebih 280 kilogram jagung kering yang berhasil didapat. Pupuk  ada, cuma tidak subsidi dan harganya mahal,” kata Khodir.

Hal yang sama diakui Guntur (40) salah satu petani di Kecamatan Kaur Selatan.

BACA JUGA: Harga Kambing Kurban Tembus Rp 4 Juta

Ia mengatakan, saat ini untuk benih padi yang sudah ditebar bulan lalu kini sudah tumbuh. Dalam waktu dua minggu lagi siap dipindahkan ke petak tanam sawah yang sudah mulai ada air.

Susah Diperoleh

Menurutnya, untuk mendapatkan pupuk subsidi saat ini dirasa susah. Jika adapun terbatas. Namun jika pupuk non subsidi banyak tersedia. Untuk proses menanam padi ini sangat membutuhkan pupuk seperti urea, phonska, dan Za amonium sulfat.

“Kalau saat ini saya lebih memilih menggunakan pupuk padi yang sedikit lebih ringan biaya. Seperti penggunaan kotoran ternak, dan pemberian pupuk pada saat awal dan akhir tanam saja.

Dengan seperti itu tentu akan sedikit meringankan biaya.

Kalau harapan kami tentunya ada bantuan pupuk subsidi yang diberi dinas terkait langsung ke petani tanpa harus melalui agen pupuk,” harapnya. (pir)

 

Simak Video Berita 

Berita Lainnya

Perketat IMB, Antisipasi Dampak Bencana

TUBEI, rakyatbengkulu.com – Tingginya potensi bencana di Kabupaten Lebong tidak bisa dihindari mengingat kontur dan …