
BENGKULU,rakyatbengkulu.com – Ketua Cabang Cancer Information and Support Center (CISC) Provinsi Bengkulu, Asih Jumiasih mengatakan, selama kurun waktu Januari hingga Juni tahun ini tercatat ada 300 perempuan di Provinsi Bengkulu yang mengidap kanker serviks.
Angka itu membuat Bengkulu menempati urutan keempat nasional, terkait jumlah penderita kanker serviks.
Ditambahkan Asih, tingginya penderita kanker serviks di Bengkulu dipengaruhi oleh kurangnya penanganan kesehatan dan pelayanan deteksi dini.
BACA JUGA: Proyek Puskesmas Rp 5,7 Miliar Mangkrak
Ia juga mengatakan pengidap kanker di Bengkulu saat ini mencapai 300 orang, ini ada kemungkinan akan bertambah.
“Karena itu pentingnya deteksi dini penyakit penderita kanker, agar dapat dilakukan langkah pengobatan,” ujarnya.
Ia mengingatkan, pasien dan keluarga serta dokter adalah mitra yang harus bekerja sama.
Bila pasien dan keluarga telah memahami kanker dan menentukan pilihan terapi terbaik, serta mematuhi jadwal pengobatan dan tepat waktu dalam minum obat.
“Informasi merupakan hal penting dalam kanker ovarium.
Perempuan Indonesia perlu mengetahui bahwa dengan deteksi dini, mengenali faktor risiko dan menyadari gejalanya, mereka memiliki peluang lebih baik untuk memiliki harapan hidup yang lebih baik,” Katanya.
Dilanjutkannya, terapkan pola hidup sehat setiap hari dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, rutin olahraga, tidur cukup, tidak merokok, dan mengelola stres dengan baik.
BACA JUGA: Cerita Pilu Kayla (9): Sampai Meninggal pun, Tak Tahu Kabar Ayah dan Ibu
“Hindari kanker dengan Cerdik. C. Cek kesehatan dengan teratur. E. Enyahkan asap rokok. R. Olahraga teratur. D. Diet se imbang. I. Istirahat cukup. K. Kelola stres,” sampaikannya.
Ia juga berharap, organisasi CISC Bengkulu dapat menjadi wadah bagi para penderita kanker di Bengkulu untuk saling bertukar informasi, saling mendukung dan membantu.
“Menangani kanker perlu proses, beberapa tahapan harus dilalui penderita kanker. Ini membutuhkan kesabaran, kekuatan, dan dukungan terutama keluarga.
Kekhawatiran yang berlebihan justru akan memperparah kondisi kanker ini sehingga pihak keluarga dan rekan harus terus menyemangkati agar angka harapan hidup juga tinggi,” pungkasnya. (eng)
Simak Video Berita