
ARGA MAKMUR, rakyatbengkulu.com – Setelah 10 hari lalu melaksanakan hari raya Galungan, (18/6) umat Hindu Bali di Bengkulu Utara (BU) menggelar upacara kuningan. Upacara ini merupakan ajang introspeksi diri bagi masyarakat Hindu atas hubungan – hubungan yang sudah terjalin.
Khususnya hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia dan dengan alam.
Sedangkan hari raya Galungan yang dirayakan 10 hari sebelumnya adalah perayaan kebaikan melawan keburukan. Sebagaimana dikemukakan Sekretaris Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Nyoman Karwiyanto.
BACA JUGA: Galungan di Bengkulu Utara
Setelah merayakan Galungan, dalam hari raya Kuningan kemarin umat Hindu diharapkan semakin meningkatkan hubungan dengan Tuhan. Tentunya dengan melaksanakan ibadah dan menjalankan ajaran Hindu.
“Kami masyarakat Hindu terus menjadikan Tuhan sebagai pedoman hidup,” ujarnya.
Sedangkan hubungan antar sesama manusia salah satunya adalah menjaga kerukunan. Seperti yang terjadi di BU, kerukunan umat baik antar agama maupun suku sudah sangat terjalin dengan baik. Hal ini akan terus dijaga oleh umat Hindu Bali.
‘’Kerukunan umat yang sudah terjalin harus makin dieratkan. Apalagi kerukunan yang selama ini terjalin merupakan aset BU sebagai daerah dengan kerukunan yang tinggi,” jelas Nyoman Karwiyanto.
BACA JUGA: KUR juga Sasar Pengusaha Muda
Sementara itu, komitmen umat Hindu dalam menjaga alam sudah tidak dapat diragukan lagi. Hal ini, menurut Nyoman Karwiyanto juga berkaitan dengan harapan masyarakat Hindu dalam perayaan Galungan lalu. Berhartap BU dijauhkan dari segala bencana.
“Hubungan manusia dengan alam tersebut harus tetap dijaga baik,” ujarnya. (qia)
Simak Video Berita