
KAUR, rakyatbengkulu.com – Sebanyak 50 atlet surfing telah melakukan registrasi ulang untuk mengikuti kompetisi surfing dalam rangkaian Festival Gurita Kabupaten Kaur.
Koordinator Lapangan Kompetisi Surfing, Oga Kogawa mengatakan peserta yang berasal dari Lampung Barat, Pekan Baru, Padang, Mentawai, Kota Bengkulu dan Banda Aceh sudah sampai semua di Kabupaten Kaur.
Dijelaskannya, data awal 65 atlet, namun ada beberapa daerah mengurangi jumlah atlet yang dikirim.
BACA JUGA: Pantau Harimau di Padang Capo, BKSDA Harus Esktra
Sedangkan untuk peselancar yang berasal dari luar negeri yang akan turut meramaikan kegiatan ini juga sudah sampai di Kabupaten Kaur. Ada sekitar 10 orang yang berasal dari Australia dan Jerman.
Seluruh peserta sebagian menginap di base camp yang telah disediakan, dan sebagian lagi di penginapan. Terkait keadaan ombak, hingga Selasa (21/6) masih tetap normal untuk dilaksanakan Kejuaraan Kaur Surf ini.
Pengamanan penjagaan pantai bekerjasama dengan TNI AL, dengan menyiapkan operator dan dua unit kapal rubber boat, dan alat pertolongan darurat lainnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Kaur yang telah mendukung penuh terselenggaranya Kejuaraan Kaur Surf ini,” ujar Oga.
BACA JUGA: Tuntutan KAMMI, Larangan Pelegalan LGBT Hingga Pilkada
“Ke depan kami juga berharap ada pembangunan fasilitas umum, baik penginapan dan base camp yang lebih besar agar ketika ada tamu dari luar semua bisa dikondisikan dalam satu tempat,” imbuh Oga.
Potensi Selancar
Ketua Pembina Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Provinsi Aceh, Bani Bait mengatakan, Aceh mengirim sembilan orang untuk menghadiri kegiatan Festival Gurita di Kabupaten Kaur.
Sedangkan atlet yang berlaga di kompetisi surfing ada enam orang. Mereka akan mengikuti tiga kelas yang diperlombakan.
Ia menilai pantai yang dimiliki Kabupaten Kaur, tidak hanya berpotensi sebagai sarana olahraga selancar, namun juga memiliki potensi wisata yang sangat mengagumkan.
BACA JUGA; Sebagai Ketua Fraksi Gerindra, Herwin Suberhani Siap Jalankan Instruksi Prabowo
Harapanya, bisa digelar kompetisi bergilir di tiap daerah di pulau Sumatera sehingga pintu masuk sektor pariwisata bahari semakin terbuka.
“Untuk pelaksanaan kegiatan nasional di Kabupaten Kaur ini sudah bisa. Hanya saja jika ingin melaksanakan kegiatan internasional, masih perlu dilakukan perbaikan sarana dan prasana pendukung,” ungkapnya.