
SELUMA, rakyatbengkulu.com – Para petani holtikultura di Kabupaten Seluma khususnya di Kecamatan Seluma Selatan, mengeluhkan serangan hama penyakit patek,dan ulat gerayak pada tanaman cabai.
Serangan hama ini terjadi disaat harga cabai yang melambung naik di angka Rp 100 ribu/Kg. Namun sayangnya, di tengah serangan hama ini, stok Pestisida di Dinas Pertanian Kabupaten Seluma kosong.
BACA JUGA: Cabai Merah “Makin Pedas”
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma Arian Sosial, SP, M.Si melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Djoko Volleyantoro, ST. M.A.P mengatakan, dari pantauan petugas PPL di lapangan, patogen utama penyakit antraknosa pada cabai di Indonesia paling banyak disebabkan oleh jamur colletotrichum acutatum simmon.
Penyakit antraknosa ini dapat menyerang semua fase buah cabai, baik yang masak maupun yang masih muda, tetapi tidak menyerang daun dan batang tanaman cabai. “Kami akan mendata jumlah perkebunan yang terjadi serangan hama.
Lalu disampaikan provinsi, karena saat Pestisida kita kosong pascakebakaran kantor lalu,” ungkapnya.
Jamur antraknosa ini lanjutnya, akan berkembang pesat jika terjadi suhu kelembaban tinggi, seperti terjadi hujan di tengah panas terik matahari.
BACA JUGA: Bendahara Sakit, Kades Ditahan
Untuk cara pengendalian penyakit antraknosa, para petani dapat melakukan dengan metode mekanik. Yakni memetik cabai yang busuk, kemudian dikubur atau dibakar. Setelah dibersihkan dari cabai busuk, selanjutnya para petani disarankan menyemprot pestisida ke seluruh tanaman cabai secara kontinyu.
“Dalam waktu dekat akan kami lakukan penanganan serangan hama di Seluma Selatan yang merupakan sentral holti,” jelasnya.
Biaya Pemeliharaan Mahal
Salah seorang petani cabai Haris Ferdiansyah, karena dampak naiknya harga pupuk dan obat – obatan, sehingga biaya pemeliharaan tanaman cabai saat ini juga terbilang mahal. Serta, dalam upaya mengendalikan serangan hama penyakit patek, dan ulat gerayak.
“Serangan hama patek sama ulat gerayak sekarang memang luar biasa, apalagi pupuk sama obat – obatan naik semua, kalau diperkirakan harga cabai masih bakal bertahan mahalnya sampai bulan Agustus mendatang,” ujar Haris Ferdiansyah. (juu)
Simak Video Berita