KEPAHIANG, RAKYATBENGKULU.COM – Jangan sekali-kali menyepelekan penyakit Tuberculosis (TBC). Di Indonesia, per tahunnya Kementerian Kesehatan mencatat TBC sudah merenggut 90 ribu nyawa.
Kenali dan deteksi dini TBC dengan mengenali gejala, sangat disarankan.
Di Kabupaten Kepahiang, diketahui 30 warga dinyatakan terpapar TBC. Bahkan 1 orang diantaranya meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si mengatakan meskipun secara kolektif angka ini masih rendah dibanding tahun lalu, namun masyarakat tetap perlu waspada terhadap jenis penyakit ini.
“TBC ini kadang memiliki gejala, kadang juga tidak bergejala. Penyakit ini bisa datang kapanpun mengancam kesehatan masyarakat.
Bahkan di Indonesia saja pertahunnya lebih dari 90 ribu orang meninggal karena TBC berdasarkan data Kementerian Kesehatan,” terang Tajri.
Ia mengatakan, TBC merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia setelah HIV.
Penyakit ini disebabkan oleh basil dari bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Untuk itu, guna menekan angka penyebaran penyakit TBC di Kabupaten Kepahiang, Dinkes tahun ini memiliki target sekitar 2.000 bayi diberikan vaksin DPTHB dan BCG.
Pemberian kedua vaksin ini merupakan salah satu langkah pencegahan penyakit TBC yang dikhawatirkan menyerang para balita di Kabupaten Kepahiang.
Untuk tahun ini pihaknya menargetkan 95 persen capaian suntikan vaksin DPTHB dan BCG yang akan menyasar para balita.
Selain itu Dinkes Kepahiang juga akan menargetkan 95 persen vaksin polio yang juga menyasar kepada para balita.
“Walaupun berdasarkan hasil pendataan yang kita lakukan selama ini, belum ditemukannya balita penderita polio di Kabupaten Kepahiang.
Namun kita tetap terus melakukan pendataan dan vaksinasi agar penyakit ini tidak berkembang. Selain itu juga untuk TBC kita akan menjadikan prioritas,” tutupnya. (sly)