Minggu , 26 Maret 2023
Home / Berita Utama / Proyek Rp 1,7 M Diduga Asal Jadi

Proyek Rp 1,7 M Diduga Asal Jadi

Salah satu titik jalan Napal Jungur – Talang Kebun yang belum selesai dibangun sudah rusak. (foto:ilham)

 

SELUMA, rakyatbengkulu.com – Pembangunan jalan dari Desa Napal Jungur menuju Desa Lubuk Terentang dan Desa Talang Kebun, Kabupaten Seluma sepanjang 1,3 kilometer dengan anggaran Rp 1,7 miliar, diduga dikerjakan asal jadi.

Ruas jalan yang masih dilakukan pengerjaan di beberapa titik, namun di titik lain sudah kembali rusak.

Pembangunan dengan konstruksi lapisan penetrasi (Lapen) juga dinilai pengerjaan sangat lambat, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat yang keseharian sebagai penggunaan jalan.

Salah satu warga Lubuk Terentang, Heri Joyo mengatakan, pengerjaan sudah dimulai sejak bulan Juli lalu, sampai saat ini belum selesai. Kemudian material juga lambat masuk sehingga pengerjaan terlambat.

“Sudah dimulai dari bulan Juli lalu kalau tidak salah orang kerja, tapi belum juga selesai, materialnya lambat masuk,” ujarnya.

Ia menjelaskan, di beberapa titik jalan yang dibangun sudah ada yang rusak mengelupas, dan seperti ambles atau turun. Hal itu mungkin aspalnya tipis atau batu di bagian bawah jalan kurang besar.

Menurutnya, ruas jalan tersebut sering dilewati mobil kecil atau pikap. Namun Sekali-sekali ada mobil besar untuk mengangkut sawit. “Mungkin tipis aspalnya atau kurang besar batu pasang. Kalau kendaraan yang lewat biasa-bisa saja,” terangnya.

Ia berharap bagian yang rusak diperbaiki lagi, karena jika tidak perbaiki maka bagian tersebut samakin lama semakin parah rusaknya.

“Mungkin asal dikerjakan, kita minta segera diperbaiki biar tidak semakin ruas,” pintanya.

Penelusuran RB, masa pengerjaan rekonstruksi jalan Napal Jungur- Lubuk Terentang selama 90 hari kerja.

Namun hingga memasuki bulan November pengerjaan belum tuntas dan masih ada pengerjaan sekitar 500 meter lagi.

Kepala Desa Lubuk Terentang, Yanto Santoso membenarkan apa yang disampaikan masyarakat bahwa ada beberapa bagian jalan rusak. Selaku pemerintah desa, ia telah menyampaikan langsung ke pihak kontraktor pelaksana agar dilakukan perbaikan.

“Pihak kontraktor menyampaikan akan memperbaiki bagian yang rusak,” ungkapnya.

Soal keterlambatan pengerjaan jalan, menurutnya, waktu lalu saat hujan ada bagian yang longsor sehingga material tidak masuk ke lokasi. “Namun kita tetap mengawal selaku pemerintah desa agar sesuai dengan perencanaan dari Dinas PUPR,” jelasnya.(juu)

Berita Lainnya

Perketat IMB, Antisipasi Dampak Bencana

TUBEI, rakyatbengkulu.com – Tingginya potensi bencana di Kabupaten Lebong tidak bisa dihindari mengingat kontur dan …