Minggu , 26 Maret 2023
Home / Bengkulu Raya / Kaur / Bimbing Remaja Melalui Posyandu

Bimbing Remaja Melalui Posyandu

Penyuluh kesehatan dalam kegiatan Posyandu remaja memberikan arahan terkait edukasi kesehatan di masa pubertas.

 

KAUR, rakyatbengkulu.com – Puskesmas Mauara Sahung melakukan giat Pos layanan terpadu (Posyandu) Remaja, yang diperuntukan untuk remaja usia 12 hingga 18 tahun.

Untuk memberikan edukasi dan pemeriksaan kesehatan fisik maupun mental. Kepala Puskesmas (Kapus) Muara Sahung Maya Afianti, SKM mengatakan, kegiatan Posyandu ini memiliki tujuan untuk membantu perkembangan remaja, khususnya pada usia masa pubertas, dan juga bagian dari salah satu langkah awal pencegahan stunting.

Sedangkan didalam edukasinya kegiatan ini juga untuk meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kesehatan secara inividu, serta dapat meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS).

“Kegiatan ini kami lakukan dari desa kedesa yang ada di Kecamatan Muara Sahung, langkah ini perlu kami ambil, untuk menekan angka stunting di Kabupaten Kaur,” kata Maya.

Maya menambahkan, saat ini remaja harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang kesehatan. Baik secara umum hingga kesehatan mengenai reproduksi, karena pendidikan seks pada remaja merupakan ilmu wajib dan bukan hal tabuh untuk diketahui.

Serta pengetahuan terkait kesehatan jiwa. Sehingga nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kegiatan Posyandu ini juga melibatkan Pemerintah Desa (Pemdes), agar nanti apa yang disampaikan kepada remaja yang hadir, juga dapat diedukasikan kepada remaja lain yang berhalangan hadir.

“Berdasarkan pantauan kita saat menyelenggarakan kegiatan Posyandu ini, pengetahuan remaja tentang kesehatan dalam masa pubertas ini, sama sekali tidak ada. Selain susah untuk memahami, saat dilakukan evaluasi, memang perlu proses agar mereka bisa menerapkannya,”terangnya.

Lanjutnya, ada bahaya besar yang mengintai remaja ini, seperti kebiasaan buruk merokok serta mengkonsumsi minuman keras, yang rutin dilakukan oleh remaja ini, berdasarkan pengakuan saat dilakukan sesi tanya jawab, dan hal tersebut tidak hanya dilakukan remaja lelaki saja, namun ada juga dilakukan remaja wanita.

Kegiatan negatif ini, belakangan memang marak dilakukan para generasi penerus bangsa.

Selain sangat lemahnya pengawasan orangtua dan instansi pendidikan hal ini juga diperparah dengan lingkungan sosial yang tidak sehat.

“Dalam penerapan PKHS ini, tentunya kami berharap semua pihak dapat membantu dalam penerapannya pada remaja melalui pengawasan, karena kesehatan saat ini, akan menjadi gambaran kesehatan dimasa depan,”tutupnya.(pir)

Berita Lainnya

Perketat IMB, Antisipasi Dampak Bencana

TUBEI, rakyatbengkulu.com – Tingginya potensi bencana di Kabupaten Lebong tidak bisa dihindari mengingat kontur dan …