
BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Dalam rangka penyampaian informasi pada masyarakat luas, Lapas Kelas II A Bengkulu (Lapas Bentiring) mengadakan kegiatan ngobrol bareng media (Ngobam), pada Sabtu (5/11). Mengundang insan pers termasuk juga Harian Rakyat Bengkulu.
Silaturahmi yang dikemas dengan Ngobam ini dihadiri langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu Ade Kusmanto dan jajaran Lapas.
Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu Ade Kusmanto mengatakan Lapas akan terus menjalin silaturahmi pada awak media Bengkulu. Guna terciptanya sinergitas antara jurnalis dan Lapas Kelas IIA Bengkulu.
Saat ini mereka terus melakukan pembinaan pada warga binaan yang ada di Lapas Kelas II Bengkulu dengan memberikan kegiatan pembinaan dan kemandirian.
“Ada dua program, yakni program kepribadian dan kemandirian. Pembinaan kepramukaan yang bekerjasama dengan Kwarcab UINFas Bengkulu. Kerohanian yang bekerjasama dengan Kemenag Bengkulu. Pembinaan olahraga, Seni,” sampai Ade.
Sebelum warga binaan pemasyarakatan (WBP) bebas atau keluar dari Lapas Kelas IIA Bengkulu, pihaknya telah memberikan pembinaan kemandirian yang nantinya bisa diterapkan di masyarakat apabila warga binaan itu bebas.
“Menjelang mereka bebas, kita berikan mereka skill agar setelah mereka bebas mereka memiliki skill yang berguna. Dan mereka tidak kembali melakukan kejahatan lagi,” kata Ade.
Hal itu dilakukan pihaknya agar para warga binaan merasakan dampak positif ketika berada di Lapas Kelas II Bengkulu. Pembinaan dan kemandirian ini bertujuan untuk mengasah skill dan menyalurkan hobi para warga binaan.
Dalam beberapa kegiatan pembinaan yang saat ini sudah dijalani diantaranya, Pramuka, kerohian, olahraga dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan ruang khusus bagi warga binaan yang terlibat kasus narkotika untuk dilakukan rehabilitasi terlebih pada warga binaan yang masuk dalam kategori pecandu.
“Ada program rehabilitasi sosial bagi pecandu narkotika, dan didalam lapas ada blok tersendiri yang mana kita langsung bekerjasama dengan BNN Kota Bengkulu.
Indek kehidupan mereka saat ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya,” ungkap Ade.
Beberapa skill kemandirian yang diberikan seperti bengkel kerja, las, baja ringan, barbershop, servis jok mobil, dan meubel.
Salah satu WBP, Ghani (25) yang terlibat kasus narkoba dengan masa tahanan 5 tahun 3 bulan, sebentar lagi dirinya akan bebas, dari berbagai skill yang ia dapatkan di dalam Lapas, ia berharap dapat ia gunakan untuk berbuat positif saat bebas nanti.
“10 hari lagi saya akan bebas. Dari adanya kegiatan pramuka, waktu kami menjalani masa tahanan terisi dengan hal-hal positif. Setelah saya keluar nanti, yang pertama saya mau menjadi lebih baik lagi, dan tidak terjerumus ke dalam narkoba lagi,” ungkap Ghani.(jam)