
SELUMA, rakyatbengkulu.com – Ruas jalan Desa Renah Panjang sampai Desa Napal Jungur dan juga merupakan jalan menuju enam desa di dalam Kecamatan Lubuk Sandi tersebut terancam putus.
Hal ini, lantaran dibeberapa di titik badan jalan sudah amblas bahkan hampir setengah badan jalan longsor.
Jalan poros penghubung desa ini diantaranya, Desa Napal Jungur, Desa Cawang, Desa Dusun Tengah, Desa Lubuk Terentang, Desa Talang Kebun dan Desa Arang Sapat.
Salah satu warga Desa Lubuk Terentang Ujang Efriadi yang keseharian melewati jalan tersebut, mengatakan, kondisi jalan saat ini sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas karena di beberapa titik badan jalan sudah habis karena longsor atau amblas. Sehingga dikuatirkan sewaktu-waktu akan bisa mencelakaan warga yang melintas.
“Ada dua titik jalan hampir putus tinggal setengah badan jalan tersisa. Dikuatirkan nanti ada korban jika tidak diberikan tanda,” ujarnya.
Ia mengungkapkan terlebih di malam hari jalan tersebut sangat berbahaya dilewati karena tidak ada penerangan lampu jalan dan titik jalan sudah setengah badan longsor tersebut tepat berada di tikungan jalan. Terutama orang yang baru pertama sangat bahaya karena belum atau medan jalan.
“Malam hari gelap tidak ada penerangan lebih bahaya karena jalan sudah hampir putus,” ungkapnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Seluma segera melakukan penanganan baik pembangunan penahan tebing agar badan jalan tidak kembali longsor.
“Harus segera ditangani, minimal dipasang tanda agar pengendara yang melintas atau ada jalan ambles,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Napal Jungur Mas Mulyadi mengatakan, terdapat empat titik yang sangat rawat karena setengah badan jalan sudah longsor atau amblas.
Pihaknya sudah menyampaikan ke pemerintah daerah agar segera ditangani karena jika jalan tersebut putus maka ada enam desa akan terisolir.
“Jalan lintas Renah Panjang – Cawang titik terparah memang berada Napal Jungur karena longsor beberapa waktu lalu hampir setengah badan japan habis. Dampak jika jalan tersebut putus maka ada enam desa terisolir,” terangnya.
Ia Berharapkan pemerintah daerah agar bisa segera memperbaiki atau membangun jalan tersebut karena jalan tersebut merupakan akses satu satunya untuk menuju jalan raya. Jalan dilewati setiap hari oleh masyarakat keluar masuk termasuk anak sekolah.
Kemudian juga nada perekonomian masyarakat karena kebutuhan masyarakat di enam desa dibawa dari luat menggunakan jalan tersebut dan begitu juga sebaliknya hasil perkebunan masyarakat diangkut
melewati jalan tersebut.
“Pengangajuan suda kita buat usulan pembangunan dan kita berharap segera dibangun. Karena juga sudah
hampir satu tahun,” sampainya.(juu)