
MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Sebanyak 30 unit rumah di Desa Medan Jaya Kecamatan Ipuh dibayangi-bayangi ancaman longsor akibat dari erosi Sungai Batang Muar.
Ketakutan warga cukup beralasan, terbaru erosi telah meruntuhkan bangunan sarang walet yang nilainya ratusan juta rupiah.
Gerak cepat atas kekhawatiran warga tersebut, Gubernur Bengkulu menerjunkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Jaduliwan, SE, MM ke lokasi kejadian. Ini merupakan peninjauan yang kedua kalinya.
“Pertama kali kita ke lokasi ini bersama Wakil Bupati Mukomuko, Wasri. Jadi kali ini, kali kedua kita datang atas perintah pak Gubernur,” kata Jaduliwan.
Tidak tanggung-tanggung, BPBD Provinsi Bengkulu menggandeng Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) 7 Provinsi Bengkulu yang menerjunkan tenaga teknis.
“Pada dasarnya kita menyikapi kondisi ini. Kita berkoordinasi dengan BWSS 7 Bengkulu, karena kejadian ini erosi sungai. Dia berada di Daerah Aliran Sungai (DAS), yang otomatis kewenangannya di BWSS 7,” sebut Jaduliwan.
Dia tidak menampik, belum dapat berbuat lebih dalam waktu dekat menangani ancaman longsor akibat erosi Sungai Batang Muar. Namun setidaknya, kondisi tersebut sudah menjadi perhatian serius Gubernur Bengkulu dan BWSS 7 Bengkulu.
“Secara awal, BWSS sudah lihat secara teknis. Nanti akan diulang-ulang ke lapangan, karena memang ini tidak bisa sekaligus. Apalagi erosi sungai inikan cukup Panjang, sekitar 300 meteran. Adapun rumah masyarakat yang sudah sangat terancam sejumlah 30 unit,” paparnya.
Disebut Jaduliwan, pihaknya maupun Pemprov Bengkulu siap membantu percepatan penyiapan dokumen dukungan.
Baik itu dokumen rekomendasi, laporan maupun bentuk lainnya. Khususnya yang terkait dengan kemudahan untuk urusan birokrasi.(hue)